Terlahir bungsu dari 7 bersaudara. Sebut saja namanya....Thay.
Dia punya dua saudara laki2 dan 4 saudara
perempuan. Semuanya telah menikah J
Ayahnya seorang pedagang, dulunya. Namun sekarang, beliau
tak lagi bekerja. Pekerjaan beliau sebagai pedagang dompet hadih emas di
serahkan kepada Saudara Thay yang laki-laki, sebut saja namanya Ka Jali. Ayah
Thay tinggal dirumah saja dengan segudang amalan-amalan untuk terus dekat
dengan Rabb-NYA. Beliau tinggal dengan Thay's step mother. Ayahnya menikah
dengan Thay's step mom when Thay still at 4rt grade Elementary school. Now, it has
been about 14 years. It is not short time.
Karena semua saudara Thay telah bekerja dan menikah, maka
Ayah Thay memang tidak lagi untuk bekerja. Beliau telah bekerja keras untuk
anak-anaknya sehingga masa tua beliau tak perlu untuk terus dihabiskan mengejar
kehidupan dunia saja. Saudara Thay memang tau dan mengerti itu #tak_perlu_diteruskan
Thay , sejak masuk MAN 2 Kandangan memang telah dibiaya’i oleh
saudaranya, sebut saja Ka Hamdah. Dulu setiap bulan Thay dapat uang bulanan
sekitar 150 rb dan itu lebih dari cukup. Thay sangat pintar menabung saat itu
#Saat_itu_Dyra_lagi_diet_ketat. Waktu masih Mts, Thay masih di kasih biaya
harian sekolah oleh Ayahnya. Setiap hari dikasih Rp.2000 (sekitar tahun 2003). Thay diminta membaca Al-Quran satu jus tiap hari dan dijanjikan uang tambahan Rp.2000/jus. Saat itu Thay jd sering ngaji biar uang saku dapat Rp.4000 :-). Sejak masuk MAN, ayah
tak lagi kasih uang harian, tapi sudah di alihkan kepada Ka Hamdah dengan uang
bulanan. Saat itu Thay memang sekalian belajar manajemen keuangan. Thay juga
masih punya Kakak perempuan, sebut saja namanya Ka Janah. Beliau tinggal di
Tanjung. Thay memang jarang ketemu Kakaknya yang satu ini, tapi bukan berarti
Kakaknya ga peduli dengan Thay . Semua Kakaknya Thay peduli dengan Thay . Thay saat di MAN
cukup baik, dia hanya pernah satu kali juara 4 saat masih benar-benar labil.
Saat itu baru masuk MAN dan itu terjadi di semester ke-II. Thay saat di MAN
aktif di Paduan Suara DInas Kab.HSS dan sempat juga aktif di Seni Bela Diri
PSHT, namun stop saat Thay mendapatkan juara ke-4. Thay kemudian fokos ke studi
saja, tak lagi ikut kegiatan dluar sekolah. 2009, Thay dan teman2 mengikuti UAN
dan saat itu Thay berhasil menjadi terbaik UAN dari MAN untuk Jurusan ILMU
SOSIAL se-Kalimantan Selatan.
Mamanya Thay telah passed away sejak Thay baru masuk kelas 1
SD. Sekitar umur 7 tahun. Thay saat itu cukup nakal. Teman- temannya banyak
dari kalangan cowok. Thay mengahabiskn masa kecilnya di kampungnya sendiri,
Wasah. Teman paling akrab Thay adalah Masdani dan Azmi. Sekarang Masdani udah
nikah, Azmi masih bekerja dan sempt masuk pondok. Masa kecil Thay mirip-mirip Laskar pelangi
katanya #mau_tau? Baca buka Andrea Hirata sana J
Thay saat MAN punya mimpi bisa mencicipi pendidikan di luar
Negeri. Saat itu dia ingin sekali keUnited Kongdom (UK). katanya biar bisa nonton Manchenster United
langsung. 2006 itu pas World Cup dan dia tergila gila dengan pemain Portugal,
Cristiano Ronaldo.
Selulus dari MAN2 Kandangan, Thay memutuskan untuk masuk
kampus Hijau di Banjarmasin. Saat itu dia udah punya mimpi untuk bisa ikut
short course di Negeri Paman Sam. Beberapa senior dikampusnya udah berhasil
ikut short course itu. Singkat, semester 5 datang. Ini kesempatan untuk apply
beasiswa tersebut. Namanya IELSP #cerita_IELSP_udah_ada_sebelumnya. Dia dapat
cohort yang berstudy di University of Kansas atau KU. Sedikit flash-back, Thay sangat ingin study di UK, tapi Allah mengirimnya ke KU (University of Kansas). Ga jauh beda ya. Thay , walau sempat
ketinggalan 2 bulan perkuliahan, namun Alhm semuanya berjalan lancar. Semua dosen
dosen mamahami hal tersebut. Walaupun pada ujung semester dia harus berurusan
dengan beberapa dosen dan bolak balik
berurusan dengan mikwa Fakultas dan Umum kerana masalah nilai. Singkat, Thay berhasil menyelesaikan studynya selama 8 semester :-)
Kurang lebih satu tahun, Thay sempat bekerja di Pusat
Pengembangan Bahasa dan Pusat Komputer sebelum akhirnya melanjutkan study di
Tanah Jawa, Malang.
Keputusan untuk berstudy di Malang pun telah melewati proses
dan diskusi yang panjang dalam keluarganya. Ayahnya yang memang sudah tidak
bekerja menyerahkan urusan ini kepada saudara-saudara Thay . 4 orang saudara Thay berunding untuk masalah pembiyaan perkuliahan Thay yang memang tak
sedikit. Finally, ditemukan titik kesepakatan untuk pekuliah Thay di Malang. Ayahnya Thay memang tak memberi sesuatu dalam bentuk materi, namun nasihat dan pesan pesan yang
luar biasa yang akhirnya ada banyak air menghujani pipi Thay .
Thay akhirnya mengikuti tes dan diterima di Universitas
Negeri Malang. Sedikit Flash-back lagi, Universitas Negeri Malang ini disingkat
dengan UM. Masih ingat, Thay sangat cinta dengan Manchester united atau MU dan
ingin sekali kesana. Tuhan belum memberikan Thay rezeki untuk bisa ke MU, namun
rezeki luar biasa akhirnya bisa ku UM. ;-)
Sedikit cerita tentang Thay ini, adalah sedikit cerita hidup ku.
Nisa
__THAIBATUN NISA SIRAT___
__THAIBATUN NISA SIRAT___